Best Practice

Best Practice berisi karya Guru SMAN 2 Banjarsari sebagai inspirasi praktik baik dalam menunjang pembelajaran

Menggulung Ular, Mendaki Tangga: Petualangan Seru Belajar Matematika

Menggulung Ular, Mendaki Tangga: Petualangan Seru Belajar Matematika

Pendahuluan 

Matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian siswa. Pandangan ini muncul karena pembelajaran yang terlalu fokus pada rumus dan latihan soal tanpa memberi ruang bagi eksplorasi dan pengalaman menyenangkan. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru untuk mengubah persepsi tersebut adalah dengan **menggunakan permainan ular tangga** sebagai media pembelajaran. Permainan ini tidak hanya menarik, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat belajar, kerja sama, dan pemahaman konsep secara lebih bermakna.

Konsep Dasar Permainan Ular Tangga dalam Pembelajaran 

Ular tangga merupakan permainan tradisional yang terdiri atas papan berpetak, tangga, dan ular. Dalam konteks pendidikan, permainan ini dimodifikasi agar setiap petak memiliki **soal atau tantangan** yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ketika siswa berhenti di suatu petak, mereka harus menjawab soal atau menyelesaikan tugas sebelum dapat melanjutkan permainan. 

Tangga berfungsi sebagai hadiah (naik beberapa petak) bagi jawaban benar, sedangkan ular menjadi hukuman (turun beberapa petak) bila jawaban salah. Dengan sistem ini, pembelajaran menjadi lebih hidup dan kompetitif secara sehat.

Penerapan pada Pembelajaran Matematika 

Pada pelajaran matematika, permainan ular tangga dapat diterapkan untuk berbagai topik seperti “fungsi, persamaan, geometri, statistika, atau trigonometri”. Guru menyiapkan kartu soal sesuai materi dan tingkat kesulitan siswa. 

Contoh penerapan pada materi fungsi kelas XI:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3–5 orang.
  2. Setiap kelompok memiliki pion dan dadu.
  3. Sebelum mereka melempar dadu, kelompok mengambil kartu soal fungsi.
  4. Jika kelompok menjawab benar, mereka berhak melempar dadu dan menjalankan pion; jika salah ganti dengan kelompok lain.
  5. Guru berkeliling memberikan bimbingan dan mencatat partisipasi serta pemahaman siswa.

Kegiatan ini membuat siswa lebih aktif, terlibat, dan saling berdiskusi untuk menemukan jawaban yang tepat.

Manfaat Pembelajaran Menggunakan Permainan 

  1. Meningkatkan motivasi dan minat belajar. Siswa merasa senang karena belajar dilakukan dalam suasana bermain.
  2. Menumbuhkan kerja sama dan komunikasi.Permainan kelompok mendorong kolaborasi dan saling menghargai pendapat.
  3. Meningkatkan pemahaman konsep. Melalui pengulangan dalam permainan, konsep matematika lebih mudah diingat.
  4. Melatih berpikir kritis dan cepat. Soal yang muncul menantang siswa untuk berpikir logis dan tepat waktu.
  5. Mengembangkan karakter positif. Seperti kejujuran, sportivitas, dan tanggung jawab.

Refleksi dan Evaluasi 

Setelah permainan selesai, guru dapat mengajak siswa melakukan refleksi bersama mengenai kesulitan yang ditemui dan konsep yang telah dipahami. Guru juga dapat memberikan **penilaian formatif* melalui lembar observasi partisipasi atau kuis singkat sebagai tindak lanjut. 

Penutup 

Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran matematika adalah strategi inovatif yang mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, interaktif, dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini, matematika tidak lagi dipandang menakutkan, tetapi menjadi pelajaran yang menarik dan bermakna. Dengan kreativitas guru, permainan sederhana seperti ular tangga dapat menjadi media efektif untuk membangun pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa.

Search