KUMPULAN ARTIKEL

Artikel adalah karya tulis yang berisi gagasan, opini, ide, atau informasi yang dipublikasikan melalui beberapa media.

Guru Berperan Penting dalam Pencegahan Bullying di Sekolah

Guru Berperan Penting dalam Pencegahan Bullying di Sekolah

PENDIDIKAN merupakan pondasi sebuah bangsa. Bangsa yang besar memulai pondasi dari pendidikannya. Begitu pula bangsa Indonesia yang memiliki tujuan mulia demi terciptanya masyarakat yang lebih baik. Guru memiliki peran penting dan memiliki tanggung jawab penuh dalam membentuk setiap karakter anak di lingkungan sekolah. Kasus bullying di sekolah semakin sering ditemui baik melalui informasi di media cetak maupun di layar televisi. Perilaku bullying yang sering terjadi di sekolah berupa bentuk intimidasi dari teman-teman, pengucilan diri dari temannya sehingga korban bullying menjadi malas pergi ke sekolah karena merasa terancam dan takut sehingga dapat mempengaruhi belajar di kelas.

 

Bullying merupakan bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis maupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang pelaku bullying yang biasa disebut pembully, mereka mempresepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap korban sehingga korban menjadi merasa tertindas. Seperti yang diungkapkan oleh Priyatna (2010: 6-7) bahwa : “Bullying disebabkan oleh korban keadaan lingkungan yang membentuk kepribadiannya menjadi agresif. Kebanyakan prilaku bullying berkembang dari berbagai factor lingkungan yang kompleks. Faktor-faktor penyebab bullying diantaranya faktor keluarga, factor pergaulan dan faktor lainnya” Sebagai orang dewasa yang berada di lingkungan sekolah, guru mempunyai dua peran penting yaitu sebagai organisator dan klimator dalam mengatasi perilaku bullying.

 

Guru melakukan pendekatan kepada siswa dan memberikan edukasi positif kepada siswa tentang perilaku dan efek bullying. Peran lainnya yang tidak kalah penting guru adalah sebagai klimator yaitu memberikan iklim yang baik dalam proses pembelajaran dalam bentuk pemberian nilai-nilai pendidikan. Dalam hal ini guru juga mempunyai peran dalam membentuk kepribadian seorang peserta didik salah satunya yaitu dalam hal penanganan dan pencegahan bullying di lingkungan sekolah. Menyisipkan materi nilai-nilai realistis yaitu nilai nilai yang dihadapi ada materi tentang rendah hati adalah upaya dalam pencegahan tindakan bullying.

 

Kita mempunyai peluang besar untuk menyampaikan materi anti bullying bahwa tidak ada orang yang pantas untuk membanggakan dirinya, tidak pantas untuk menyombongkan diri, tidak pantas orang untuk merendahkan orang lain apalagi tindakan fisik, tindakan fisik karena perbedaan fisik, menekankan pentingnya untuk membantu orang lemah itu adalah materi yang di masukan untuk menyentuh hati siswa dengan harapan siswa minimal tahu bahwa tindakan menyakiti orang itu tindakan tercela.

 

Dampak kesehatan korban Bullying bisa mengalami cedera fisik, gangguan emosi, bahkan bisa berujung kematian. Korban bullying berpotensi rentang terhadap gangguan Kesehatan mental, sakit kepala, dan dalam jangka panjang dapat merusak kepercayaan diri korbannya. Mengingat dampak bullying yang bisa menghambat perkembangan sosial dan emosional siswa, perlu upaya lebih keras dari stakeholder sekolah untuk mengatasinya. Trauma akibat kekerasan yang dialami di sekolah akan dirasakan pada kelanjutan studi berikutnya, bahkan sampai dewasa. Seluruh komponen sekolah harus lebih peduli pada kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Menyampaikan materi dengan tema “Stop Bullying” atau adanya deklarasi anti perundungan adalah satu upaya agar semakin memperkuat pencegahan tindakan bullying disekolah. Sekolah bisa merancang tindakan atau kegiatan yang berorientasi kuat pada pencegahan terjadinya perundungan disekolah. Saatnya bersama-sama, bersinergi untuk mengatasi kekerasan di sekolah.

STOP BULLYING DI SEKOLAH!*

 

Search