Cinta Adalah Mama

Masih terekam jelas dalam kepalaku
Saat aku berumur lima tahun
Dan harus memasuki taman kanak-kanak.

Berbekal sepeda yang Mama beli
Saat Mas Bayu masih kecil,
Dan sebuah tali,
Agar kaki tak tersangkut jari-jari.
Mama mengayuh sepeda
Yang umurnya lebih tua dariku,

Setiap hari, setiap pagi,
Dari Senin hingga Sabtu,
Sampai aku berumur tujuh.

Taman kanak-kanak yang penuh mainan
Tak membuatku betah seharian.
Selalu berada di sampingmu, Mama,
Saat istirahat adalah kebiasaanku.

Saat teman-temanku
Bermain dengan ayunan atau perosotan,
Menurutku —
Yang saat itu masih berumur lima,
Bubur suapan Mama
Dan cerita tentang huruf yang sudah bisa kubaca
Adalah kegiatan paling baik
Dan paling aman yang bisa kulakukan.

Satu hal yang kusadari:
Mama tak pernah mengajarkanku
Bagaimana mengungkapkan cinta dan kasih
Lewat kata-kata.

Hanya tindakan
Yang selalu Mama beri
Untuk membuktikan bahwa cinta itu nyata.

Membuktikan
Bahwa aku adalah si bungsu yang pintar,
Begitu menyukai sastra,
Padahal Mama tak pernah mengajari
Bagaimana menulis cinta lewat aksara.

Mama hanya perlu tindakan
Untuk buktikan bahwa cinta itu ada.
Itulah sebabnya,
Aku percaya bahwa —
Cinta adalah Mama.

Cinta adalah segala hal
Yang Mama beri,
Yang Mama lakukan.

Seluruh perempuan di dunia memang hebat,
Tapi bagiku,
Mama lebih dari hebat.

Membesarkan dua anak
Yang takut akan ditinggalkan
Dan kesendirian,
Sudah membuktikan bahwa
Dedikasimu tak pernah setengah.

Bahwa peran "ibu"
Yang Mama bawa,
Benar-benar Mama jalani
Sampai anak-anakmu tumbuh dewasa.

Ini adalah
Ungkapan cinta terpanjang
Yang pernah kutulis untuk Mama.

Meski aku terlahir dari seorang Mama
Yang tak tahu tentang bahasa cinta lewat kata,
Aku tetap akan menuliskan
Ribuan aksara cinta — hanya untuk Mama.

Sebab segala bahasa cinta
Akan selalu diterima
Oleh pemiliknya.