Aku menatap langit yang tak terjemah waktu
Takdir berputar dalam diamnya semesta
Seperti angin yang tak terlihat mata
Hidup berjalan, mengikuti irama yang tak kita pilih
Di persimpangan usia yang kian renta
Aku bertanya tentang arah dan makna
Apakah takdir tertulis tanpa daya?
Apakah aku bisa mengubahnya?
Langit menjawab
Hidup bukan sekedar berjalan tanpa arah
Namun, takdir telah gariskan jalan cerita
Kini aku tak lagi bertanya
Tak lagi mengutuk arah yang berbeda
kadang kita jatuh di tanah yang subur
kadang terhempas dalam lautan muram
Namun, bukankah ombak pun menepi?
Bukankah badai pun akan berhenti?
Takdir bukan penjara tak bersela
Ia seperti malam yang menanti fajar tiba
Maka melangkahlah meski jalan terjal
Jangan takut pada takdir yang gagal
Sebab semesta pun berputar tak henti
Dan dalam arusnya, kita belajar berdiri